Mengokohkan Bhineka Tunggal Ika Melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMA Islam Al Abror Metro
Dalam sebuah masyarakat yang beragam seperti Indonesia, Bhineka Tunggal Ika bukanlah sekadar semboyan nasional, tetapi juga sebuah prinsip hidup yang mendalam. Dalam upaya memperkuat pemahaman dan penghayatan Pancasila, SMA Islam Al Abror Metro mengambil langkah inovatif dengan menggabungkan pembelajaran melalui kegiatan memasak makanan khas daerah. Melalui pengalaman ini, siswa tidak hanya memperkaya pengetahuan tentang budaya lokal, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dalam keragaman.
Pancasila sebagai Pusat Pembentukan Karakter
Pendidikan Pancasila adalah salah satu aspek penting dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. SMA Islam Al Abror Metro telah lama memahami pentingnya mendidik siswa dengan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar dalam membentuk karakter yang kuat. Dalam konteks ini, makanan khas daerah menjadi alat yang unik dan efektif dalam mengintegrasikan pembelajaran Pancasila dengan budaya.
Menjelajah Keberagaman Kuliner Nusantara
Seiring berjalannya waktu, makanan khas daerah telah menjadi simbol dari keberagaman budaya di seluruh Indonesia. Melalui program ini, siswa diberikan kesempatan untuk menjelajahi berbagai makanan tradisional dari berbagai daerah. Mereka belajar tentang bahan-bahan, cara memasak, serta makna sosial di balik setiap hidangan. Melalui pengalaman ini, siswa dapat lebih memahami berbagai budaya di Indonesia.
Proses Pembuatan Makanan Sebagai Metafora Bhineka Tunggal Ika
Pembuatan makanan khas daerah bukan hanya tentang menciptakan hidangan lezat, tetapi juga sebuah pelajaran dalam hidup bersama secara harmonis. Proses memasak mengajarkan siswa tentang kerja tim, saling percaya, dan menghargai perbedaan. Siswa belajar bahwa meskipun bahan-bahan yang berbeda digunakan, tujuan akhirnya adalah menciptakan hidangan yang lezat dan memuaskan.
Program ini juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk merayakan keberagaman dalam lingkungan sekolah. Mereka dapat berbagi pengalaman dan cerita tentang budaya dan tradisi keluarga mereka terkait dengan makanan. Ini membantu memperkuat rasa persatuan di antara siswa, mengingatkan mereka bahwa meskipun berbeda, mereka semua adalah bagian dari satu bangsa yang besar.
Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam Aksi
Melalui kegiatan ini, siswa di SMA Islam Al Abror Metro belajar bahwa Pancasila bukan hanya sebuah konsep teoritis, tetapi juga harus diimplementasikan dalam tindakan sehari-hari. Bhineka Tunggal Ika adalah panggilan untuk hidup berdampingan dengan damai di tengah perbedaan. Dengan memahami dan merayakan keberagaman melalui makanan, siswa menguatkan komitmen mereka untuk hidup rukun dalam masyarakat yang multikultural.
Hasil Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Kesimpulan
Penguatan profil pelajar Pancasila di SMA Islam Al Abror Metro melalui kegiatan membuat makanan khas daerah adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dapat menjadi sarana untuk merayakan keberagaman dan memperkuat persatuan dalam keragaman. Dalam proses ini, siswa tidak hanya belajar tentang budaya dan makanan, tetapi juga tentang pentingnya Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan inovatif ini, sekolah tersebut membentuk siswa yang siap untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan penuh penghargaan terhadap keragaman budaya Indonesia.
Tags : P5 Sekolah Penggerak

SMAI AL Abror
Sekolah Penggerak
Sekolah yang memadukan pembelajaran umum dengan pembelajaran pondok pesantren.
- SMA Islam Al Abror Metro
- 70011676
- Terakreditasi B (BAIK)
- Yosomulyo, Metro Pusat
- 0856 5830 7037
Posting Komentar